Senin, 15 Oktober 2018

3.4 Mengevaluasi routing statis

Apa Pengertian Routing Static

Routing static itu merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.

Routing static ini memiliki ciri-ciri :

  • Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
  • Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
  • Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
  • Dibalik semua itu, routing static juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya :

Kelebihan menggunakan Routing static

  • Meringankan kinerja processor router
  • Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
  • Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
  • Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik

Kelemahan menggunakan routing static

  • Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
  • Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
  • Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  • Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual

Cara melakukan konfigurasi routing static

Pada saat ingin mengkonfigurasi routing static, kita hanya cukup konfigurasi pada bagian pengisian ip address beserta netmask secara manual, baik dari router maupun pc.

Contoh : “ip add 192.168.1.1 255.255.255.252” Setelah router dan pc terbuhung kedalam jaringan, kemudian lakukan routing dengan cara mengetikkan perintah ip route.Contoh : “ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2” begitu juga hal ini sama dilakukan di router ke-2 hanya saja mengganti ip yang ada di bagian paling belakang (tidak boleh sama).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar